Minggu, 17 Januari 2016

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN DAN DIAGRAM NYA

Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan dan Diagramnya

Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan diantaranya adalah :

1.              Entri pesanan penjualan

Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
·         Mengambil pesanan dari pelanggan
·         Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
·         Memeriksa ketersediaan persediaan
·         Pengiriman

2.              Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:

·         Mengambil dan mengepak pesanan
·         Mengirim pesanan tersebut
·         Penagihan dan Piutang Usaha

3.              Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:

·         Penagihan ke para pelanggan
·         Memelihara data piutang usaha
·         Penagihan Kas

4.              Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan:

·         Menangani kiriman uang pelanggan.
·         Menyimpannya ke bank


Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

Diagram :


Referensi :


BAGIAN YANG TERKAIT PENDAPATAN DAN TUGAS-TUGAS NYA

Beberapa fungi dan bagian yang terkait dalam siklus pendapatan adalah sebagai berikut :
Ø  Bagian Penjualan

Bagian pejualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan. Bag. Penjualan mengisi Dokumen order penjualan (SO) untuk memungkinkan bag. Gudang dan bag. Pengiriman untuk melaksanakan penyerahan barang ke pelangan.

Ø  Bagian Kredit

Bagian Kredit bertanggung jawab untuk mengecek apakah customer yang bersangkutan masih layak untuk diberikan fasilitas kredit. Transaksi Penjualan sangat tergantung pada bag. Kredit, karena sah tidaknya suatu SO ditetapkan oleh bagian tersebut. Setelah SO disahkan baru kemudian bag. Penjualan mendistribusikan tembusan-tembusan SO ke berbagai departemen.

Ø  Bagian Gudang

Setelah kredit disetujui, bag. Penjualan mengirimkan tembusan SO ke bagian gudang (biasa disebut Order Pengiriman) untuk mengeluarkan barang dari gudang. Selanjutnya bag. Gudang menyerahkan barang sesuai dengan yang tertera pada Order Pengiriman ke bag. Pengiriman untuk segera dikirimkan.

Ø  Bagian pengiriman

Bagian Pengiriman juga menerima tembusan SO dari bag. Penjualan (biasa disebut Packing Slip) sebagai surat perintah untuk mengirimkan barang yang diterima dari bagian gudang kepada pelanggan. Setelah barang dikirim bag. Pengiriman membuat nota pengiriman yang diberikan kepada bag. Penagihan. Nota pengiriman tersebut antara lain berisi biaya yang diperlukan, oleh siapa pengiriman dilakukan, tgl pengiriman.

Ø  Bagian Penagihan

Bagian Penagihan menerima dua buah dokumen untuk kemudian disatukan menjadi suatu faktur. Dokumen tersebut adalah tembusan SO yang diterima dari bag. Penjualan dan Nota Pengiriman yang diberikan oleh bag. Pengiriman. Bag. Penagihan kemudian membandingkan dan menjumlah semua biaya yang terjadi untuk kemudian membuat faktur yang sesuai.

Ø  Bagian piutang dan Buku Besar

Bagian ini mencatat transaksi penjualan yang terjadi berdasarkan dokumen yang diterima (tembusan faktur penjualan). Bagian piutang mencatat kedalam file pelanggan untuk menambahkan saldo kredit pelanggan dan kemudian membukukannya kedalam Buku Besar sebagai dasar untuk membuat laporan.

v  Fungsi Penjualan.

Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggungjawab menerima pesanandari pelanggan, lalu mencatat pesanan tersebut dalam sistem linkport PDA, dan mengisi surat orderpengiriman. Bagian ini juga menerima faktur penjualan yang dihasilkan dari proses penagihan sales.Fungsi ini juga merangkap dengan fungsi penagihan. Setelah memeriksa kesesuaian faktur dengandokumen penagihan sales, kemudian melakukan penagihan kepada pelanggan dengan memberikansalinan faktur penjualan. Fungsi ini juga menerima pembayaran dari pelanggan.

v  Fungsi Otorisasi Kredit.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan danmemberikan otorisasi pemberia kresit kepada pelanggan berdasarkan surat order penjualan.

v  Fungsi Pencatatan.

Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksipenjualan kredit. Membuat faktur penjualan, surat pengiriman barang, surat bongkar muat barang,dan laporan penjualan dan menyetorkan laporan tersebut ke kantor pusat. Selain itu, fungsi ini jugabertanggung jawab untuk menginput data dan cetak surat pengiriman barang yang diperolehdatanya dari bagian pengiriman, serta input data dan cetak laporan setoran sales.

v  Fungsi Gudang.

Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkanbarang yang akan dikirim ke pelanggan atas dasar surat bongkar muat barang yang diperoleh darifungsi pencatatan. Barang tersebut kemudian diserahkan ke bagian pengiriman.

v  Fungsi Pengiriman.

Fungsi ini menerima surat pengiriman barang dan salinan faktur penjualan yangditerima dari funsi pencatatan. Kemudian dokumen tersebut dicocokkan dengan barang yang telahdisiapkan oleh bagian gudang. Setelah mengirim barang dan menyerahkan copyan faktur penjualanke pelanggan, surat pengiriman barang dan faktur penjualan disahkan dan diserahkan ke bagianpencatatan.


v  Fungsi Kasir.

Fungsi ini menerima laporan setoran sales dan uang dari bagian pencatatan. Kemudianmencatat hasil setoran dan mencetak laporan realisasi penjualan. Dokumen laporan setoran salesdiserahkan ke sales manajer, uang disetorkan ke bank dan laporan realisasi penjualan disampaikanke kantor pusat.
Referensi :


SIKLUS PENDAPATAN

Siklus Pendapatan

      -    Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai denganpenerimaan kas.
     -     Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1.      Penerimaan pesanan dari para pelanggan
·         Mengambil pesanan pelanggan
·         Persetujuan kredit
·         Memeriksa ketersediaan persediaan
·         Menjawab permintaan pelanggan
2.      Pengiriman barang
·         Ambil dan pak pesanan
·         Kirim pesanan
3.      Penagihan dan piutang usaha
·         Penagihan
·         Pemeliharaan data piutang usaha
·         Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan
4.      Penagihan kas
·         Menangani kiriman uang pelanggan
·         Menyimpannya ke bank
Ø  Tujuan Siklus Pendapatan
·         Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
·         Tujuan – tujuan lain :
o   Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
o   Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
o   Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
o   Semua transaksi dicatat dengan akurat
o   Asetdijaga dari kehilangan ataupun pencurian
o   Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
Referensi :


Sabtu, 09 Januari 2016

ELEMEN PENGENDALIAN INTERNAL VERSI COSO

Komponen (elemen) pengendalian internal menurut coso.
            Jadi menurut coso, pengendalian internal adalah bagian dari proses dalam oragaisasi dan berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Manurut coso, pengendalian internal memiliki 5 komponen, yaitu :
A.    Control environment (Lingkungan Pengendalian)
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan dari unsur – unsur pengendalian intern yang lain. Yang termasuk dalam lingkungan pengendalian yaitu :
·         Integrity and ethical values (integritas dan nilai etika) integritas dan nilai etika yang dimiliki perusahaan termasuk pimpinan dan karyawan perusahaan agar saling melakukan pengendalian internal di dalam perusahaan.
·         Commitment to competence (komitmen terhadap kompetensi) komitmen perusahaan terhadap kompetensi yang ada agar pengendalian internal berjalan dengan baiki.
·         Board of directors and audit committee (dewan komisaris dan komite audit) bagaimana sikapdan kesadaran dewan komisaris dan komite audit agar terciptanya pengendalian internal yang baik.
·         Management’s philosophy and operating style (filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi)
·         Organizational structure(struktur organisasi).
·         Human resource policies nad prosedures (kebijakan sumber daya manusia dan prosedurnya).

B.     Risk assessment.
Tindakan manjemen untuk mengindentifikasi, menganalisis resiko – resiko yang relevan dalam penyusupan laporan keuangan dan perusahaan secara umum. Yang termasuk dalam risk assessment :
·         Company – wide objectives (tujuan perusahaan secara keseluruhan).
·         Process – level objectives (tujuan do setiap tingkat proses).
·         Risk indentification and analysis (indentifikasi resiko dan analisis nya).
·         Managing change (mengelola perubahan).

C.     Control activities (Aktivitas Pengendalian).
Tindakan – tin dakan yang diambil manajemen dalam tangka pengendalian intern, yang termasuk control activities :
·         Policies and procedures (kebijakan dan prosedur).
·         Security (application and network) -> (keamanan dalam hal aplikasi dan jaringan).
·         Application change management (manajmen perubahan aplikasi).
·         Bisiness continuity or backup (kelangsungan bisnis).
·         Outsourcing (memakai tenaga outsourcing).

D.    Information and communication (indormasi dan komunikasi).
Tindakan untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntabilitas. Yang termasuk komponen ini adalah sebagai berikut.
·         Quality of information (kualitas informasi).
·         Effectiveness of communication 9efektivitas komunikasi).

E.     Monitoring.
Penilaian terhadap mutu pengendalian internal secara berkelanjutan maupun periodic untuk memastikan pengendalian internal telah berjalan dan telah dilakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai kondisi yang ada. Yang termasuk di dalam komponen ini, yakni :
·         On – going monitoring (pengawasan yang terus berlangsung).
·         Separate evaluations (evaluasi yang terpisah).
·         Reporting deficiencies (melaporkan kekurangan – kekurangan yang terjadi).

Referensi :


PENGENDALIAN INTERN (VERSI COSO)

Definisi internal control menurut COSO
Internal Control menurut COSO adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
§  Efektifitas dan efisiensi operasional
§  Reliabilitas pelaporan keuangan
§  Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
§  Control Environment
§  Risk Assessment
§  Control Activities
§  Information and communication
§  Monitoring
·         Tujuan pengendalian internal
Dari beberapa pendapat para ahli dapat dijelaskan bahwa tujuan pengendalian internal yaitu mencakup tiga hal pokok yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Tujuan tujuan operasi yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi.
Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari semua operasi perusahaan sehingga dapat mengendalikan biaya yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Tujuan-tujuan pelaporan
Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan data serta catatan catatan akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dan laporan manajemen sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan tersebut dan dapat diuji kebenarannya.
3.      Tujuan-tujuan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan ketaatan entitas terhadap hukum hukum dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, pembuat aturan terkait, maupun kebijakan kebijakan entitas itu sendiri.
Ketiga tujuan pengendalian internal tersebut merupakan hasil (output) dari suatu pengendalian internal yang baik, yang dapat dicapai dengan memperhatikan unsur unsur pengendalian internal yang merupakan proses untuk menghasilkan pengendalian internal yang baik. Oleh karena itu, agar tujuan pengendalian internal tercapai, maka perusahaan harus mempertimbangkan unsur unsur pengendalian internal.
·         Unsur unsur pengendalian internal
COSO menyatakan mengenai unsur unsur pengendalian internal sebagai berikut: "Internal control consists of five integrated components:
1.      Control Environment
2.      Risk Assessment
3.      Control Activities
4.      Information And Communication
5.      Monitoring Activities"
Adapun hubungan diantara kelima tujuan dan komponen komponen pengendalian internal tersebut digambarkan oleh COSO dalam bentuk kubus sebagai berikut:


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Z_IYoJYp5a9Jl8d7Nf3MeezoX6NCNMx5UBtvCWFAM8dQeFt4tFdUpQ0jKoZB26Cq2YuMbQ02LeskjkTtiMUetxkr1olHpPtC3QM7NMCPX91ONq6LsFwnwusyb7fMXPgYCBpLW_2T4vp-/s1600/Untitled-2.png
Berdasarkan gambar tersebut menjelaskan bahwa ada suatu hubungan langsung antara tujuan tujuan sebagai apa yang hendak dicapai entitas dengan komponen komponen pengendalian internal yang mewakili apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan itu, serta struktur organisasi entitas pada setiap tingkatan (divisi, unit, operasi, fungsi, dan lainnya). Ketiga kategori tujuan tersebut (operasi, pelaporan, dan ketaatan) diwakili oleh kolom, kemudian kelima komponen pengendalian internal diwakili oleh baris, sedangkan struktur organisasi entitas direpresentasikan oleh ketiga dimensinya.
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
§  Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secarakolektif.
§  Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
§  Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.    a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
§  pengendalian umum
§  pengendalian aplikasi
§  otorisasi yang tepat
§  pencatatan dan dokumentasi
§  pemeriksaan independen
1.    b) Pemisahan tugas
2.    c) Pengendalian fisik
3.    d) Telaah kinerja
§  Informasi Dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan
keuangan untuk memahami :
1.    a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
2.    b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
3.    c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam   pengolahan dan pelaporan transaksi
4.    d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
§  Pemantauan / Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan
Fokus Internal Coso:
1.    Fokus Pengguna Utama adalah manajemen.
2.    Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
3.    Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien, pelaporan laporan keuangan yang handal serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
4.    Komponen/domain yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manajemen resiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
5.    Fokus pengendalian dari eSAC adalah keseluruhan entitas.
6.    Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektif pengendalian tersebut diterapkan dalam poin waktu tertentu.
7.    Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari eSAC ditujukan kepada manajemen.
kelemahan pengendalian internal menurut COSO :
 Aktifitas pengendalian, sebagai komponen kerja dari struktur pengendalian internal COSO membahas pengendalian dari sisi pelaporan keuangan dan sisi sistem informasi (pengendalian umum dan pengendalian aplikasi).
Maka Pengendalian umum dan aplikasi versi COSO dijelaskan menurut COBIT melalui pengendalian menyeluruh, pengendalian terinci dan pengendalian aplikasi.
Referensi :